Senin, 02 Februari 2009

Pesta Demokrasi, Rakyat Dan Pesta Kejahiliyaan

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Tinggal menunggu hitungan hari saja penduduk negri yang tercinta bernama indonesia ini akan meramaikan hajatan besar yang luar biasa, yang hajkatan seperti ini hanya akan dilakasanakan 5 tahun sekali.
Ya, lima tahun sekali masayarakat di suguuhkan dengan hajatan pemilu untuk memilih wakilnya di parlemen dan kemudian memilih pemimpin utnuk negri terbesar ke lima dan terbesar penduduknya adalah muslim.
Saya mengatakan bahwa pesta ini bukan hanya pesta demokrasi tapi juga pesta kejahiliaan, karena !!! Negri yang berpenduduk muslim trerbesar didunia ini disuguhi dengan praktek-praktek money politik karena adanya keputusan MK terkait suara terbanyak.
Beberapa hari ini saya sering berdialog dengan masyarakat dibeberapa desa di gresik, disela-sela waktu kosong ketika saya menyampaikan amanah dari Allah dan RosulNya dalam forum pengajian. Kebanaykan dari mereka mengaku bingun dan bimbang dengan ajakan caleg-caleg dari beberapa partai yang memb erikan penawaran dan janji berupa uang dan barang/sembako, mereka diajak untuk memilih dengan imbalan. Ini yang biasa saya sebut dengan Money politik, karena memberikan sumbangan hanya ketika mendekati Pemilu sedangkan jauh-jauh hari tidak perna atau bahkan kunjung kesitupun tidak, ini merupakan politik Hit and run (tabrak lari) setelah mereka menabrak dengan unag atau sembako kemudian ditinggalkan begitu saja "rakyat diumpamakan mendorong mobil mogok.

Perlu di ketahui bahwa, money politic Dalam islam prinsip utama adalah Dzolim:
dzolim dan mendzolimi itu tidak boleh, maka bila ada orang menyuruh orang untuk dzolim dengan disuruh orang lain apa itu dengan uang atau imbalan maka yang disuruh itu sama seperti yang orang yang menyuruh. Uang sogokan atau Roswah sebagaimana hadits rasulullah la’natullah ala ro’sy wal multasi laknat allah bagi yang menyogok maupun yang disogok karena ada yang dirugikan dalam masalah ini. dalam hal politik maka yang memilih karena dibayar maka dia telah mengorbankan hati dan nurani, dan apa yang diyakini apakah kejujuran, kebaikan dari calonnya dan ini mendzolimi calonnya. Jika kita memilih orang yang telah melakukan kecurangan maka ia sama dengan melanggengkan sesuatu yang salah atau negatif.
Bagi yang punya nurani haram baginya menerima sogokan yang mengorbankan hati nurani karena bagian dari mengkhianati ummat karena harus memilih paksa pemimpin yang dzolim.

Kiranya tulisan yang sedikit ini bisa bermanfaat untuk kita, dan kita mau menyampaikan ke masyarakat yang lebih luas sehingga kedepan negri kita indonesia umumnya dan gresik ini pada khususnya bisa Sejahtera karena keadilan yang ditegakkan oleh para pemimpinya.
Bangkitlah Gresikku Harapan itu masih ada!!!